Posted by : star5 Sunday, November 11, 2012

Gambar ilustrasi
Udah ya, Say. Aku pulang�.Makasih atas kencan yang indah.�Bimbi mengecup mesra pipi Aang dan bersiap pulang ke rumahnya, ke suaminya dan ke dua anak-anaknya.

�Hati-hati,ya. Tetapi aku tetap berharap kita suatu saat bisa menuntaskan hasrat ini sampai tuntas.�Senyum simpul duda 36 tahun dan eksekutif muda kaya sebuah perusahaan properti itu dengan penuh harap.

Bimbi berhenti berjalan keluar dari kamar dan berbalik sebentar dengan mukanya sangat serius,�Kalau kamu memaksa masukin, aku anggap itu pemerkosaan dan aku akan tuntut kamu. Dan kalau kamu sekali lagi bahas ini lebih baik kita tidak bertemu lagi!�

�Maaf, Sayang. Aku janji tidak akan minta yang satu itu lagi.�Aang beranjak dari tempat tidur dan memeluk si ibu muda, selingkuhan �unik�nya dan mencium keningnya dengan mesranya.

�Sudah. Aku pulang,ya.�Bimbi pun berlalu.

Perselingkuhan yang �aneh�, antara keduanya terjadi sejak setahun lebih 3 bulan lalu. Berawal dari peristiwa mendadak tuan Greg,suami Bimbi yang baru berusia 42 tahun terserang stroke. Bukan yang jenis perdarahan, tetapi keempat anggota geraknya menjadi lumpuh dan tidak bisa digerakkan.

Setelah dirawat 1 bulan di rumah sakit akhirnya sang suami diperbolehkan pulang dan rutin menjalankan fisioterapi di rumah sakit 2 kali seminggu.Tangan dan kakinya sudah mulai pelan bisa digerakkan, namun masih perlu kursi roda dan aktifitas sehari-hari masih tetap perlu dibantu. 4 Bulan pertama Bimbi membantu suaminya sendiri, namun kemudian mulai didatangkan perawat khusus untuk perawatan selanjutnya.

Untunglah perusahaan keluarga, kebun karet, tambak dan usaha lain suaminya sudah ada �tangan kanan� yang dapat dipercaya, sehingga secara finansial keluarga itu tidak bermasalah.

Namun akhirnya ibu berusia 32 tahun itu bertemu Aang si duda di sekolahan anak pertamanya.Kedua anak mereka satu kelas.

�Istriku meninggal saat melahirkan anak keduaku. Dia ada keracunan kehamilan, eklampsi dan menjadi kejang-kejang. Sialnya saat itu ada kongres dokter kebidanan di luar kota, sehingga dokter yang tinggal di kota ini terbatas.�

Dan si istri saat mau dioperasi sesar, si dokter sudah sangat kelelahan. Operasi ditunda keesokan harinya, tetapi si istri ternyata tidak bisa bertahan.

Simpati Bimbi tumbuh mendengar kisah tragis itu dan lama-kelamaan keduanya sering bertemu,saling suka sampai suatu saat mereka berciuman di mobil Aang sehabis makan malam di cafe di pinggir pantai.Bimbi yang sudah lama tidak bermesraan dengan suaminya yang lumpuh pun seperti menemukan oase di padang gurun.

�Kita ke motel sana,ya..�Ajak Aang, Bimbi tak menolak. Percumbuan berlanjut, pakaian keduanya terlepas begitu saja sampai teriakan Bimbi terdengar.

�Jangan!�

�What? Kenapa jangan? Kamu tidak menyukaiku?�

�Maaf, Ang.Kau boleh melakukan apa saja,tetapi tolong jangan �dimasukin�.Aku akan merasa menghianati suamiku bila melakukannya.�Bimbi memohon.

�Ya, sudah. Gak papa. Yang mana kamu nyaman saja.�

Adegan selanjutnya, ya semuanya boleh dibayang-bayangilah. Yang penting si ibu muda tidak pernah lagi menjerit penuh rasa bersalah lagi sesudahnya.

�Ang. Maaf, aku tidak pernah bisa meninggalkan suamiku. Dia bapak anak-anakku dan walaupun dia lumpuh, tetapi jantung dan jantungnya sudah membaik dan diperkirakan dokter masih berumur panjang.Aku tidak mungkin minta cerai suamiku sekarang, karena aku tidak akan dapat apa-apa. Termasuk pengasuhan anak, aku pasti kalah karena pengacara suamiku hebat.Kalau kamu bertemu wanita lain yang mau kaunikahi, aku rela. Tinggal bilang saja.�

�Dan selagi kamu masih istrinya kita hanya bisa pacaran seperti ini?�

�Ya, seperti ini. Terserah kamu mau apakan aku, asal jangan masuk. Aku tetap merasa milik suamiku dan tidak berkianat kalau yang satu itu belum dilakukan. Masih sanggup menjalaninya?�Bimbi memandang penuh tanya.

�Ya. Aku terlanjur sayang padamu Say. Ya, sudah. Jalani sajalah.�

Bodohkah Aang?Menyayangi tanpa bisa memiliki dan menunggu pun tak tahu apa yang ditunggu. Menahan hasrat di ujung jalan yang tak berujung?

Penghianat bertopeng kesetiaankah Bimbi?Ingin tetap mereguk keindahan cumbu rayu di satu sisi dan hanya menyisakan kehormatan di satu organ kewanitaan terakhir?

Beruntungkah si Greg punya istri yang tetap menjaga komitmennya, walau tetap ingin bersenang-senang sedapatnya?

Ataukah salah si penulis yang terlalu liar mengetik di laptop-nya?

Entahlah, ini adalah sebuah cerita realita kehidupan,pernah terjadi tanpa berani menyebut 5 W dan satu H yang pasti.Tanpa ada kesimpulan kebenaran atau kesalahan abadi.

Karena itulah gunanya kita menamainya fiksi. Ketika kebenaran sebuah cerita hanyalah tetap di zona misteri yang menari-nari di atas jemari sang penulis yang bosan melaporkan ulang kisah-kisah nyata copy paste dari media-media massa luar dalam kompasiana yang semegah ini.

Tulisan ini saya ambil dari fiksi.kompasiana.com ditulis oleh Posma Siahaan.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Tribun Dewasa -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -