Posted by : star5 Monday, January 28, 2013

Cerita ini kudapat dari Kompasiana. Berkisah tentang sepak terjang para suami ketika melaksanakan tugas atau perjalanan dinas ke luar kota. Bila anda adalah seorang istri dan membaca cerita ini, tak ada niat untuk menakut-nakuti anda. Ini hanyalah gambaran umum yang dilakukan para pria. 

Lalu apakah semua suami melakukan hal seperti di bawah ini? Baca dululah.

ADA segudang cerita tentang selingkuh. Terutama yang dilakukan laki-laki (atau suami) yang bertugas ke luar daerah. Mungkin banyak yang tak mengira, kalau godaan bagi seorang laki-laki (terutama yang sudah menikah), itu sangat besar jika ditugaskan ke daerah lain. Semua syarat yang dibutuhkan untuk berselingkuh terbuka lebar: Jauh dari pengawasan istri (karena istri berada nun jauh di sana, dipisahkan jarak ratusan kilometer), dan privacy. Perempuan yang di-booking bisa dibawa ke hotel tempat menginap.

Dan tahukah Anda apa pertanyaan yang biasa diajukan laki-laki kepada sopir taksi begitu turun dari pesawat? Setelah pertanyaan basa-basi, pertanyaan inti yang biasa diajukan adalah: Di mana tempatnya cewek yang bisa ehm-ehm, berapa tarif untuk short time atau long night, bagaimana cara mendapatkan �ayam kampus�, dsb dst.

Bahkan jika itu kunjungan yang kesekian, biasanya pertanyaan yang diajukan masih yang itu-itu juga. Mungkin untuk meng-update informasi, kalau ada perkembangan baru.

Tentu ada beragam kisah yang terkait dengan upaya laki-laki menahan hasrat, jika kebetulan lagi berjauhan dengan istri. Ada pergulatan antara nilai kesetiaan dengan godaan badani.

Gemerlapnya dunia malam kadang membuat suami tidak tahan

Seorang teman, sebut saja dia L, punya kiat khusus agar tidak tergoda. Usai makan malam dia biasanya langsung mengurung diri di kamar hotel. Baca koran, transfer foto ke laptop, atau browsing internet jika kebetulan hotel itu ada wifi.

Dia menolak ketika diajak jalan-jalan �cari angin� atau menikmati indahnya malam. �Supaya tidak tergoda, lebih baik aku di kamar saja,� begitu biasanya yang dia ucapkan. Ketika kami membujuk, dengan wajah memelas dia berujar,� Please, jangan membawa aku ke dalam pencobaan�.�

Biasanya kalau kami pulang jalan-jalan dan iseng menengok ke kamar, dia tenang-tenang saja menonton televisi. Bahkan pernah dia kami pergoki sedang menelpon istri di rumah (padahal itu sudah tengah malam!!)

Seorang teman, N, juga punya kiat khusus untuk tidak main perempuan. Dia belum menikah dan mengaku masih perjaka. Awalnya kami semua tak percaya. Hari gini, sudah 28 tahun dan masih perjaka? Tapi dia bersikeras mengatakan kalau kesuciannya belum terenggut. Menurut ceritanya, dia dan sang pacar (yang juga masih perawan), telah bertekad akan saling menyerahkan kesucian di malam pertama pernikahan. Hmmm�

Beberapa bulan lalu dia menikah. Dan dengan berseri-seri dia mengatakan ternyata menikah itu enak. Ketika dia ditugaskan ke luar daerah, di luar dugaan dia tidak keberatan ketika diajak �hunting�. Dan (ini yang membuat kami kaget), dia juga tak keberatan booking perempuan. Ketika ditanya dengan enteng dia mengatakan,� Kan targetku untuk tak main perempuan hanya sebelum menikah. Setelah menikah gak ada salahnya aku coba perempuan lain kan?�

Teman yang lain, sebut saja R, bertengkar dengan istri beberapa saat sebelum ditugaskan ke luar daerah. Karena kesal, selama tiga malam berturut-turut dia bercinta dengan tiga perempuan yang berbeda. �Aku lagi kesal sama istri. Jadi kulampiaskan saja�� begitu katanya. (Jadi untuk para istri, sebaiknya jangan bertengkar dengan suami menjelang mereka ditugaskan ke luar daerah. Bisa bahaya�)

Lain lagi yang terjadi pada Y. Karena mencium gelagat kalau sang suami cenderung genit, sang istri sengaja menyelipkan kitab suci di koper. Dengan harapan, sang suami akan teringat dan tidak macam-macam.

Malam pertama keberadaan kitab suci itu cukup manjur. Namun di malam kedua tidak lagi. Y tenang-tenang saja gandeng perempuan ke hotel. Ketika diingatkan soal kitab suci di koper, dia hanya mesem-mesem.

Namun pengalaman yang paling mendebarkan menimpa T. Dua hari sebelum pulang, dia nekat asyik masyuk dengan cewek. Pagi harinya, usai mandi T terkejut bukan main melihat di leher, tepat di bawah rahang, ada� cupang.

Dengan wajah pucat pasi dia mendatangi kami dan memaki-maki. �Sialan benar tuh cewek. Mungkin dia sengaja karena dia tahu aku akan pulang�� T pantas ketar-ketir. Cupang biasanya bertahan beberapa hari. Pulang ke rumah dari tugas luar dengan hiasan cupang di leher pasti bukan pemandangan indah buat istri.

Untunglah seorang teman yang sudah berpengalaman, punya jalan keluar. Dia mengatakan ada benda tertentu yang jika digosok, bisa menghilangkan cupang. T pun dengan harap-harap cemas datang ke supermarket dan membeli (bagian cupang ditutupi dengan plester).

Seharian kerjanya hanya menggosok dan menggosok. Dan ajaib. Keesokan harinya bekas cupang telah berkurang jauh, hanya berupa bintik merah. T pun lega bukan main dan tak henti-hentinya dia mengucap syukur!!!

Nah, seperti yang saya sampaikan di atas bila anda adalah seorang istri jangan kwatir berlebihan. Mungkin sekedar waspada.

Nah, babagiaman kalau seorang suami yang membaca cerita ini? Ada dua hal yang mungkin dilakukan. Yang pertama bertobat dan yang kedua belajar mencari trik lain. 

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Tribun Dewasa -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -